Ditodong Senjata Pasukan Iran, Tentara AS Menangis Dan Bocorkan Informasi Rahasia

Laporan milik Angkatan Laut Amerika serikat (AS) menyebutkan bahwa sejumlah pelaut AS terlalu banyak menyerahkan informasi saat mereka ditangkap militer Iran awal januari tahun ini.

Dalam laporan itu, diantara 10 pelaut AS yang ditahan telah mengungkapkan sejumlah informasi sensitif yang bersifat rahasia seperti telepon dan password laptop ke Iran. Mereka tidak bisa menyimpan rahasia lantaran di bawah todongan senjata Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

“Jelas beberapa, jika tidak semua, anggota yang ada setidaknya memberikan beberapa informasi kepada interogator mengenai nama, pangkat, nomor layanan sosial, dan tanggal lahir,” begitu bunyi laporan dikutip dari Reuters.

Setelah penangkapan 10 pelaut, pemerintah AS menyalahkan insiden itu kepada perencanaan yang buruk, kemudian pemimpin para pelaut yang tidak dapat mempertimbangkan risiko, serta sikap puas diri ditengah kurangnya pengawasan dan moral yang rendah.

Atas insiden yang dinilai memalukan tersebut, Militer Amerika Serikat (AS) telah memecat dua komandan satuan tugas Angkatan Laut AS, Kapten Kyle S. Moses dan Eric Rasch.

Kedua komandan satuan tugas Angkatan Laut AS itu dianggap harus bertanggung jawab atas tertangkapnya 10 pelaut. Mereka juga dinilai kurang mumpuni dalam memberi komando bagi para pelaut.

Keduanya dinilai telah mempermalukan Militer AS dalam insiden penangkapan 10 pelaut AS. Selain memecat dua komandan Angkatan Laut, militer AS juga mempertimbangkan untuk mengambil tindakan disiplin tambahan terhadap tujuh anggota awak kapal AS lainnya yang ditangkap pasukan Iran pada 12 Januari lalu.
Seperti diketahui, kapal pelaut AS hampir ditenggelamkan pasukan Iran karena menerobos wilayah Iran secara ilegal di dekat Pulau Farsi di Teluk Arab. Belakangan diketahui jika hal itu disebabkan kerusakan pada alat navigasi kapal yang mereka tumpangi.

Militer Iran juga sempat merekam ketakutan 10 pelaut AS itu, di mana salah satu dari mereka menangis dan minta maaf atas pelanggaran wilayah laut Iran.
Tayangan itulah yang membuat Pemerintah AS marah. Namun 10 pelaut tersebut akhirnya dibebaskan setelah Pemerintah Obama melobi Pemerintah Iran.

Sumber : jakartagreater.com