Angkatan Laut Amerika Serikat
telah mengerahkan tambahan empat kapal induk pada tugas tempur. Akibatnya saat
ini enam kapal induk secara bersamaan dikerahkan dan menjadi yang pertama
kalinya sejak 2012.
Pada 1 Juni, USS Dwight D.
Eisenhower dikirim dari pantai timur AS untuk mendukung USS Harry Truman di
Mediterania. Pada 4 Juni, USS Ronald Raegan dilaporkan dikerahkan dari
pangkalan angkatan laut di Jepang ke Laut China Selatan. Dua flattop lain, USS
Carl Vinson dan USS George Washington, meninggalkan basis mereka untuk manuver
pelatihan. Selain itu, kapal induk ketujuh, USS George Bush, akan dikerahkan
dalam waktu dekat untuk berpatroli.
Kapal induk adalah kekuatan
ofensif utama Angkatan Laut Amerika Serikat. Rata-rata, sebuah kapal induk AS
bisa membawa 30-40 jet tempur F / A-18 Hornet. Pesawat ini memiliki jangkauan
tempur lebih dari 800 kilometer.
Apakah ini sesuatu yang luar
biasa? Apakah ada maksud khusus dari Amerika?
“Biasanya, 50 persen dari
kapal perang AS ada di laut. Jadi penyebaran terbaru enam kapal induk dari
total sembilan kapal induk adalah praktik rutin. Ini adalah strategi AS yang
telah digunakan untuk waktu yang lama untuk mempertahankan kehadiran angkatan
laut di seluruh dunia, “Konstantin Sivkov, kepala Academy of Geopolitical
Problems Svobodnaya Pressa Rabu 8 Juni 2016.
Penyebaran USS Dwight D.
Eisenhower ke Laut Mediterania adalah berita buruk bagi ISIS karena akan
memperluas sayap Angkatan Udara AS di kawasan itu hingga 120 pesawat.
Adapun penyebaran kapal induk
ke Laut China Selatan menurut Sivkov sebagai langkah yang akan meningkatkan
ketegangan antara Washington dan Beijing.
“Kapal induk AS merupakan
kekuatan yang kuat. Sebuah kapal induk tidak pernah beroperasi dalam mode stand
alone [sendirian]. Sebuah kelompok kapal induk AS biasanya terdiri dari satu
hingga dua kapal selam enam dan delapan kapal perang. Selain itu, kapal induk
memiliki beberapa puluhan jet. Kekuatan seperti itu bisa memicu ketegangan di
setiap area lautan di dunia,” kata Mayjen. Vladimir Romanenko.
Namun dia menambahkan satu
atau dua kelompok kapal induk Amerika Serikat tidak dapat membuat risiko
geopolitik yang serius. AS dapat mengintensifkan serangan udara terhadap ISIS
atau meningkatkan ketegangan dengan China, tetapi keseimbangan kekuatan global
tidak akan berubah.
Mikhail Alexandrov, seorang
analis politik di Moscow State Institute of International Relations melihat
alasan berbeda dengan mengagtakan penyebaran kapal induk kali ini ada kaitannya
dengan pemilihan presiden yang akan berlangsung di Amerika Serikat. Ini mungkin
upaya Demokrat untuk memperkuat posisi mereka.
“Ini adalah demonstrasi
kekuatan dan tidak menimbulkan risiko bagi Rusia. Washington ingin mengirim
pesan kepada pemilih dan menarik perhatian dari beberapa kelemahan dalam
kebijakan luar negeri AS,” tambah ahli militer Ivan Konovalov mengatakan kepada
Radio Sputnik.
Selain langkah juga upaya AS
untuk menunjukkan kekuatan militer kepada sekutunya, “Armada kapal induk adalah
alat untuk memproyeksikan kekuatan. AS mengirimkan sinyal ke sekutunya bahwa
itu siap untuk mengobarkan perang jauh dari perbatasan. Hal ini sangat penting
bagi Washington karena ada keraguan dalam kekuatan militer AS di antara
sekutu,” kata Dmitry Ofitserov-Belsky, ahli dalam urusan internasional di
Sekolah Tinggi Ekonomi Rusia.