Bila
selama ini Pak Prabowo Subianto (PS) sebagai Ketua Partai Gerindra sekaligus
sebagai tokoh, terkesan diam terhadap keadaan saat ini, sebetulnya tidaklah
demikian.
Menurut Pak PS, ia tidak mau dituduh ikut memperkeruh keadaan dengan ikut bicara. Selain itu bicara saja juga tidak menyelesaikan persoalan. Apalagi diam pun dia juga sudah dituduh bermacam-macam.
Maka dari itu yang dia lakukan selain merestrukturisasi bisnisnya yang lama tidak diurus, setiap hari Pak Prabowo bekerja keras berjibaku agar melalui Koperasi Partainya, ia bisa sedikit meringankan beban rakyat dengan mencarikan beberpa bahan pangan murah untuk masyarakat.
"Ya karena kita nggak dikasih izin impor, dan nggak punya jatah dari Bulog, jadi yang kita lakukan adalah memanfaatkan jaringan antar rakyat. Beli dari rakyat dibeli lagi oleh rakyat," katanya.
Pak PS juga sempat mengatakan saat Bukber semalam dengan kami yang biasa bersama beliau, bahwa apa yang ia pernah sampaikan bahwa kita kehilangan 1000 Triliun setiap tahun itu benar kejadian.
"Dulu saya ditertawakan, diejek, tapi kenyataan memang demikian. Miris kita semua sudah berada di tangan asing, kita punya kekayaan tidak tinggal di negeri kita," ujarnya.
Sebagai ksatria, Pak PS legowo menerima kekalahan, dan dia dukung pemerintahan sekarang. Namun bila keadaan terus memburuk, dan rakyat Indonesia makin susah hidupnya, tentu dia akan "turun gunung", paling tidak dia sebagai ketua Partai Oposisi akan bicara memperingatkan pemerintah.
Dalam kesempatan tadi malam, Pak PS juga berpesan bahwa kita semua yang mendukungnya adalah sudah berada di jalan yang benar. Mencintai Indonesia dan Merah Putih dengan segenap jiwa raga dan darah. Namun bila sekarang kita berada dalam barisan yang kalah, jangan ragu, bahkan tidak boleh mendendam dan sakit hati. Dengan sikap hidup tidak membalas, tidak dendam, dan hidup dengan kasih sayang, serta bersyukur sama yang Maha Kuasa, maka suatu saat kebenaran akan menang.
"Karena Kebenaran adalah jalan Tuhan," tegasnya.
___
*dari fb Nanik Sudaryati (20/6/2016)