Mengingat Kembali Aksi Kopral Bagyo. Prajurit TNI yang Unik nan Dermawan!

Aksi Unik kopral Baggyo
Kopral Partika Subagyo Lelono merupakan anggota TNI yang berdinas di Detasemen Polisi Militer Surakarta. Subagyo dikenal sebagai prajurit dermawan. Bagaimana tidak, pria kelahiran Banyuwangi 14 Desember 1963 ini kerap berbagi rezeki kepada rakyat kecil.

Pada 22 Juni 2015 lalu tepatnya di Bulan Ramadan, Subagyo membagikan 400 takjil kepada warga Solo. Dengan kostum tokoh wayang Gatotkacanya, dia membagikan takjil diawali dari Mako Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta, Jalan Arifin, Solo menyusuri depan balai kota hingga ujung selatan Jalan Jenderal Sudirman, atau Bundaran Gladag.

Ratusan takjil yang berisi kolak ketela, pisang dan kolang-kaling tersebut ludes dalam waktu kurang dari 30 menit. Dia menggunakan 3 becak untuk mengangkut puluhan kardus takjil. 

Tak sendirian, dia ditemani sejumlah anggota Denpom IV/4 dan beberapa koleganya. Dua buah poster di bawa dalam acara tersebut bertuliskan 'Dirgahayu POMAD ke 69, terima kasih TNI kami hampir sampai finish', serta poster lainnya berbunyi 'Love Angeline, anak adalah titipan Tuhan, jangan dititip-titipkan. Jangan tergiur harta tega membunuh anak tak berdosa'.


Baca Juga : Mengenal Kopral Bagyo. Tentara 'Terkuat' Se-Indonesia

"Aksi ini selain berbagi rezeki kepada umat muslim yang menjalankan puasa, juga dalam rangka memperingati HUT POMAD ke 69. Semoga TNI semakin kompak dan maju dan menjadi yang terdepan. Kami juga prihatin dengan peristiwa yang menimpa Angeline, anak yang tak berdosa jadi korban. Anak adalah titipan Tuhan, jangan dititip-titipkan, jangan tergiur harta kemudian tega membunuh anak tak berdosa," ujarnya.

Tak hanya sampai di situ, Subagyo kembali beraksi di hari ulang tahun (HUT) TNI ke 70. Kali ini, dia membagi-bagi angpau untuk 20 sopir becak, di depan Markas Detasemen Polisi Militer IV/4 Solo.

Seperti layaknya razia, para pengayuh becak diminta berhenti dan membuka dompet. Dengan cara digendong oleh anggota Denpom dan polisi, mereka melakukan sidang di tempat. Bukanlah surat-surat yang diperiksa. Namun uang yang ada di dalamnya. Jika para abang becak tak mempunyai uang maka mereka akan diberikan sanksi.

"Ada 2 sanksi, yang pertama kita kasih uang masing-masing Rp 20 ribu. Sanksi kedua adalah mereka kita berikan makan dan angkringan gratis," ujar Bagyo.

Di HUT TNI ke 70 ini, Bagyo yang akan memasuki masa pensiun 2 bulan lagi berharap agar TNI bisa lebih maju dalam mengemban tugasnya. TNI bersama Polri, lanjut dia bisa selalu hidup rukun dan berdampingan menjaga NKRI.

"Setelah saya pensiun, saya mendapat tugas dari Pangdam Diponegoro menjadi Duta Antinarkoba. Kita akan bersama-sama memberantas peredaran narkoba dari negeri ini," kata dia.

Tak cuma berbagi dengan rakyat kecil, Subagyo juga kerap beratraksi di depan umum. Dia pernah koprol sepanjang lebih kurang 5 km pada Desember 2012 di Surakarta. Dia juga melakukan aksi serupa di Monumen Nasional (Monas) dalam keadaaan berpuasa.

Aksi koprol sepanjang lebih kurang 3 km ini diklaim sebagai bentuk kecintaan pada kesatuannya sekaligus hadiah dalam rangka HUT POM TNI yang jatuh pada 22 Juni 2016.

"Saya berpuasa. Saya melakukan aksi ini bukan sebagai aksi pamer-pamer kekuatan, tapi sebagai untuk memberikan kejutan kepada korps saya yang ulang tahun ke 70. Lalu saya juga melakukan aksi ini karena saya cinta korps saya, saya tergila-gila Korps TNI saya. TNI itu modalnya mental dan fisik," ujarnya saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

Dalam aksi ini, Kopral Bagyo sekaligus berkampanye soal kejahatan narkoba lewat spanduk bertuliskan 'Bobroknya Moral Bangsa akibat Narkoba'. Menurutnya, narkoba adalah pusat dari kerusakan moral bangsa dan juga kejahatan.

"Kenapa bertemakan narkoba, karena kalau tema yang lain seperti turunkan harga-harga sudah politik, saya nggak mau seperti itu," ujarnya.

"Narkoba itu menjadi pusaran, pusaran dari segala kejahatan. Narkoba bisa ke pemerkosaan, pembegalan, perampokan dan penculikan. Sehingga saya harap dengan tema ini mari kita wujudkan anak-anak kita jauh dari narkoba, terutama negara ini bersih dari narkoba," pungkasnya.

Saat maraknya tindak kejahatan seksual anak, Subagyo mengajak puluhan tetangganya dari Kampung Sumpingan, Kadipiro, Banjarsari, Solo menggelar aksi demonstrasi. Aksi itu dilakukan pada Jumat (3/6) di Jembatan Sumpingan Kali Pepe.

Dengan membawa poster dan spanduk, mereka menyampaikan tuntutannya. "Awas negara darurat narkoba & perusak generasi bangsa", "guru...bimbing anak cucu kami dengan disiplin agar tidak salah arah". begitu tulisan yang tertera dalam beberapa poster yang dibawa warga.

"Narkoba dan kekerasan anak sudah merajalela sudah di depan mata. Orang tua harus waspada, semua harus waspada. Kita bunyikan kentongan dan keliling kampung ini sebagai pertanda bahaya dan waspada," pungkas Kopral Bagyo.

Sumber : merdeka.com