Sebelumnya
saya mau memposting ini karena kesal dikadalin oleh kasir2 di kota2
besar, namun saya masih melihat apakah ada orang lain yg berpengalaman seperti
saya, takutnya kena somasi.. hehehehe… tetapi ketika saya melihat referensi di
kompasiana, saya jadi ikut nimbrung nyebarin postingan ini agar kita lebih
berhati2 terhadap modus kasir, berikut cuplikan cerita dari kompasiana.
Jemarinya
lincah input data di komputer, monitor kasir itu tak mengarah
kepada kami sebagai konsumen. Iapun berucap: “44 ribu”. Saya memercayainya
sebab saya percaya semua kasir, termasuk Sang Kasir yang bekerja di sebuah
rumah makan di Jalan Maddukelleng, Makassar, kemarin. Berpuluh tahun saya tak
pernahcomplain. Saya sangat meyakini, mereka (kasir) bekerja dengan
profesional. Mereka tak akan bekerja asal-asalan dus abal-abal.
Saya
tapaki anak tangga dari Lantai II, sedang istri saya belum beranjak dari depan
kasir. Sepertinya mereka berbincang serius. Saya menunggui istri saya di
Lantai I. Istriku menghampiriku, ia tegas berpesan kepadaku:“Papa harus periksa
dan baca baik-baik setiap struk yang diberikan kasir…!”. Saya belum
mengerti apa maksud ucapan istri saya ini. “Ayo kita jalan pa.
Nanti mama ceritakan”, jelasnya.
*
* *
Dalam
perjalanan, istri saya menceritakan kejadian ringan di rumah makan itu. Kasir
menambahkan itempembelian yang sama sekali kami tak memesan item yang
tertulis di struk itu. Jumlahnya tak seberapa, hanya 3 ribu rupiah. “Kok
bisa ma?”, tanyaku.
Istri
sayapun menguraikan panjang kali lebar. Modus operandi serupa
itu telah sering terjadi, ia menjumput referensi dari berbagai
pengalamannya hingga ia selalu membaca setiap struk yang diberikan kasir kepadanya.
Tersentak saya ketika menyimak ucapan-ucapannya yang berhubungan dengan Aksi
Tipu-tipu Sang Kasir.
Ia
yang bekerja di sebuah perusahaan waralaba, kian meyakinkanku bahwa
istri saya tak mengada-ada. Ia sertakan berbagai fakta-fakta transaksi kamuflase
nan buram dari kasir ke kasir. “Laki-laki paling banyak korban struk transaksi“,
kata istri saya. “Karena laki-laki praktis dan malas periksa struk belanja“,
lanjutnya. Saya ‘tersinggung dan tersentil’ dengan ucapan istri saya ini.
*
* *
Pengalaman
istri saya ini antara lain diminta membayar 16 ribu namun struk tak
diperlihatkan oleh kasir. Istri saya minta struk, Sang Kasir dengan berat hati
menyerahkannya. Kasir menambahkan sebotol air mineral seharga 3 ribu
walau istri saya tak pernah memesan air mineral. Dengan santainya kasir
bertanya: “Ibu tidak pesan air mineral yah?”. Akhirnya kasir mengembalikan
uang 3 ribu kepada istri saya.
Istri
saya pernah belanja di Alfamart, item belanja ditambahkan oleh kasirnya. “Mana
struknya?”, tanya istriku.“Maaf Bu, komputer kami trouble”, ucap kasirnya. “Kalau
komputermu trouble, kenapa tidak lapor ke KORWIL”,sergah istri saya.
Kasirnyapun kaget karena istri saya menggunakan istilah KORWIL, sebuah
ensiklopedi Alfamart yang ‘disegani/ditakuti’ oleh para karyawan toko di
perusahaan PT.SAT (Sumber Alfaria Trijaya).
Sandiwara
Sang Kasir
Istri
sayapun menguraikan bahwa perilaku-perilaku kasir demikian piawai mengelabui
konsumen. Perilaku tersebut sengaja membuang struk, tidak memperlihatkan monitor ke
konsumen, berpura-pura sibuk setiap selesai input data transaksi, ia hindari complain dari
konsumen. Jika ada konsumen complain, jawaban mereka sudah siap. Menurut
istri saya, jawaban standar para kasir adalah permohonan maaf.
Jika
bertemu dengan konsumen yang ngotot, alot dan keras. Konsumen serupa ini
biasanya melabrak kasir dengan ucapan sarkastik setajam silet. Dalam kondisi
emergensi ini, atasan akan datang dan berpura-pura memarahi kasir. Penjelasan
istri saya secara empirik membuat saya terdiam. Di pikiran saya hanyalah sebuah
tanya, serupa itukah modus operandi pada yang bernama oknum kasir?.
Terbayang
jika kasir menambahkan 2 ribuan setiap struk belanja per pembeli.
Alangkah melimpahnya ‘pendapatan’ sang kasir setiap harinya. Pertanyaan
selanjutnya, apakah tindakan ini pribadi atau aksi kolaborasi sesama
mereka?.Tuturan kasarnya adalah Mafia Kasir.
*
* *
Yang
pasti tindakan seperti ini -baik sengaja, setengah sengaja maupun tak
disengaja- telah melanggar hak-hak konsumen dalam Pasal 4 Undang Undang No 8
tahun 1999 tentang Pelindungan Konsumen, salah satu butirnya berbunyi: Hak
untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
secara
tak langsung hal tersebut diatas memang sangat mengganggu kenyamanan
berbelanja, namun ada hal baru lagi yg saya ketahui dan juga yg mana ini
dilegalkan namun cukup rawan diselewengkan saat pelaksanaannya, apakah itu?
yup,
tepat sekali, model penyaluran dana sumbangan kembalian receh kita, misal
dari Rp.100 – Rp.500. bervariasi dari setiap minimarket misal
alfamart ataupun indomaret. Anehnya, kasir indomaret dan alfamart akan cemberut
dan berubah cara pelayanannya jika kita menolaknya. Hal ini sangat disayangkan
adalah sumbangan tersebut tak masuk kedalam struk perbelanjaan resmi yg
terlampir , seperti halnya ada discount dll. sungguh jadi 2 sisi mata uang
dimana ketika recehan ini dikumpulkan, maka bisa menjadi keuntungan tambahan
saat anda berbelanja karena tidak diketahui kemana akan disalurkan DAN INI
DILEGALKAN.
Selanjutnya
adalah dengan modus LABEL HARGA RAK BERBEDA DENGAN HARGA KOMPUTER. Hal
ini terjadi sudah jamak alias kelewat sering, dan mereka beralasan belum
selesai penginputan data, dan kebanyakan para kasir berani menantang utk
pelaporan ke korwil karena menurut mereka alasannya kuat,dan pasti menang.
Selanjutnya
adalah dengan modus LAYAR SECONDARY KOMPUTER DIMATIKAN,STRUK TIDAK
DIBERIKAN. Ini sesuai dgn komputer trouble diatas, dan ini jamak terjadi
di terminal keberangkatan bandara, karena memanfaatkan waktu sempit, maka
mereka leluasa memainkan modus ini, dan kebanyakan memang dimainkan kepada
laki2 berduit tebal dan warga asing.
Selanjutnya
adalah modus PENAMBAHAN ITEM KASET/CD TANPA PENAWARAN TERLEBIH DAHULU. Hal
ini terjadi di KFC CAB MALIOBORO JOGJAKARTA. saya terheran2 karena
pembelian makan kok semahal sya membeli kaset, benar saja, 1 item kaset edisi
NOAH dimasukkan tanpa permisi dari saya..!!!. Ketika saya protes, jawaban kasir
dengan entengnya, BARANG YG SUDAH DIBELI TIDAK DAPAT DITUKAR ATAU
DIKEMBALIKAN. Benar2 menjengkelkan.
Dengan
Segala macam modus tersebut, saya mendapat pengakuan pribadi dari saudara saya
yg bekerja diCIRCLE K Bandara JUANDA SURABAYA, yg mana ketika menjalani modus
tersebut, dia perbulannya membawa uang tambahan sebesar RP.5.000.000,- setelah
dibagi rata oleh ke – 6 anggotanya termasuk spv toko. SUNGGUH MENCENGANGKAN.
dan
saya juga sangat tidak merekomendasikan anda sekalian utk pergi ke
jogjakarta tanpa berhati2 sedikitpun, mengingat terlalu banyak musuh dalam
selimut sekalipun tampilan mereka ramah2, namun sebenarnya rajatega membunuh
dan merampok uang kita.Jogja istimewa, iya.. istimewa sekali orangnya
hingga sangat memerlukan perhatian teliti setiap detiknya agar kita tetap aman.
Sekian,
semoga membantu untuk saling berwaspada.
sumber : primordialgrafis.wordpress.com