Sjafrie Sjamsoeddin |
Menurut
Koordinator Kontras Haris Azhar, Sjafrie Sjamsoeddin tidak pantas untuk
menduduki jabatan publik, terutama Gubernur DKI Jakarta.
Sebab,
mantan Wakil Menteri Pertahanan itu diduga bertanggung jawab atas beberapa
kasus pelanggaran berat HAM masa lalu.
"Tidak
pantas orang seperti Sjafrie menduduki jabatan publik. Dia kan diduga melakukan
penyalahgunaan wewenang," ujar Haris saat dihubungi Kompas.com,
Selasa (24/5/2016).
Lebih
jauh Haris mengatakan, Sjafrie Sjamsoeddin adalah sosok yang kontroversial di
era pergantian rezim Orde Baru.
Sjafrie
Sjamsoeddin, kata Haris, masih harus menjelaskan di hadapan hukum tentang
peristiwa kekerasan politik dan pelanggaran HAM tahun 1998.
Baca juga : Inilah Kisah Sjafrie Sjamsoeddin, Jendral yang Berani Menodongkan Pistol ke Pengawal Presiden Isael
Berdasarkan
hasil penyelidikan Komnas HAM, Sjafrie Sjamsoeddin merupakan salah satu pihak
yang dianggap bertanggung jawab terhadap beberapa kasus pelanggaran HAM berat,
seperti peristiwa penculikan aktivis 1997-1998, peristiwa 13-15 Mei 1998 dan
peristiwa Trisakti.
Haris
menuturkan bahwa Sjafrie Sjamsoeddin pernah menyandang status terperiksa dalam
proses hukum dalam kasus pelanggaran HAM penculikan aktivis 1997-1998,
kerusuhan 13-14 Mei 1998, dan Tragedi Trisakti 1998.
Sjafrie
diduga bertanggung jawab terutama atas jabatannya sebagai Panglima Komando
Daerah Militer V Jaya (Pangdam Jaya) sekaligus Panglima Komando Operasi
(Pangkoops) Mantap Jaya III yang memiliki tanggung jawab keamanan di wilayah
DKI Jakarta (Ibu Kota) pada saat itu.
"Sjafrie
Sjamsoedin merupakan salah seorang yang semestinya diperiksa dalam proses hukum
atas kasus-kasus pelanggaran HAM," kata Haris.
Sebelumnya,
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono membenarkan bahwa Ketua Umum
Gerindra Prabowo Subianto sudah memutuskan memilih Sjafrie Sjamsoeddin sebagai
calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI 2017.
Gerindra
melihat pengalaman Sjafrie di TNI hingga menjadi Wakil Menteri Pertahanan bisa
menjadi modal untuk memimpin Ibu Kota. Selain itu, Gerindra juga memilih
Sjafrie karena sosoknya yang santun.
Sebaliknya,
lanjut Arief, Gubernur DKI Jakarta saat ini, Ahok, tidak memiliki sosok kesantunan tersebut.
Informasi
bahwa Prabowo telah memilih Sjafrie sebagai cagub DKI pertama kali diungkapkan
oleh Sandiaga Uno, politisi Gerindra yang juga berniat maju sebagai cagub DKI.
Ia
mengatakan, deklarasi Sjafrie sebagai calon gubernur (cagub) DKI dari Gerindra
akan dilakukan pada Juli mendatang.
Sumber
: kompas.com