Sukhoi Su-35 |
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI
Perjuangan, TB Hasanuddin mengatakan, Indonesia belum pasti membeli 10 pesawat
tempur Su-35 (NATO: Flanker-E) buatan Sukhoi, Rusia.
“Kalau mungkin ada yang lebih bagus dari
Sukhoi, lebih murah dan secara politis lebih baik, ya bisa jadi diubah,” ujar
Hasanuddin di Universitas Padjajaran, Bandung, (31/5/2016).
Hasanuddin mendapat informasi Indonesia dan
Rusia masih terus berkomunikasi soal rencana pembelian itu. Pembelian pesawat
tersebut belum final.
Jika mengubah pilihan pesawat tempur, TB
menampik disebut telah mengabaikan keinginan TNI. Dia sekaligus membantah TNI
ngotot ingin membeli pesawat Sukhoi.
Baca juga : Kisah Prabowo dan Prajurit yang Tertidur di Emperan Istana. Sungguh Mengharukan
Baca juga : Kisah Prabowo dan Prajurit yang Tertidur di Emperan Istana. Sungguh Mengharukan
“Tidak juga. TNI juga punya alternatif lain
kok. Pertama itu memang Sukhoi, kedua ini, ketiga ini. Jadi tidak soal jika
diubah,” ujarnya.
Meski demikian, dia menolak menyebutkan apa
pilihan lain selain Sukhoi. Hasanuddin mengatakan, masih menghormati komunikasi
antara pemerintah Rusia dan Indonesia soal rencana pengadaan pesawat Sukhoi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu mengonfirmasi pemerintah Indonesia berniat membeli 10 pesawat tempur
Su-35 buatan Sukhoi, Rusia. Proses pembelian masih dalam pembahasan.
Menteri Pertahanan menjelaskan pembelian
kesepuluh Su-35 untuk TNI-AU tidak akan dilakukan sekaligus, namun secara
bertahap.
Sumber : kompas.com