Militer Filipina |
Filipina
terus mengobarkan semangat untuk merebut kembali Wilayah Sabah yang sudah
menjadi negara bagian Malaysia. Presiden terpilih, Rodrigo Duterte mengatakan
bahwa dia akan tetap pada posisi awal Pemerintah Filipina terkait klaim Sabah.
”Saya
tetap dengan posisi awal dari pemerintah, tidak ada yang berubah,” kata
Duterte.
Duterte
menambahkan Langkah klaim Sabah akan dilakukan melalui cara-cara damai bukan
dengan cara perang. Filipina akan mencoba membuka pembicaraan dengan semua
pihak dalam mengembangkan negara.
”Kami
tidak mampu untuk melawan, mari kita bicara, dan saya berharap Malaysia akan
mengerti dan saanya kami membuat jelas mereka, apa yang akan terjadi,” katanya.
Duterte
juga menyatakan, jika Filipina mengajukan kasus aktual ini di pengadilan
(internasional) maka mereka pasti kami akan menang, namun menurunya hal
tersebut masih dapat diselesaikan dengan cara lain.
Pernyataan
Presiden terpilih Filipina itu ditujukan menanggapi tanggapan PM Najib Razak
dalam sambutan sebuah forum di Kuala Lumpur. Saat itu Nazib Razak minta Duterte
menggunakan waktunya secara lebih produktif.
“Membantu
menyelesaikan masalah pemberontakan kelompok Moro akan lebih produktif
daripada mengobarkan kembali isu klaim Sabah,” pungkas PM Najib.
Permintaan
untuk mengakui Sabah sebagai wilayah Sulu sudah dilakukan sejak lama. Termasuk
di masa Presiden Filipina Diosdado Macapagal. Namun langkah tersebut tidak
ditanggapi hingga menjadi berlarut-larut dan Malaysia keburu membentuk negara
federasi yang menggabungkan Sabah serta Sarawak untuk menjadi bagian dari
negaranya. Namun secara adat jelas, Sabah milik Sulu.
Pihak
Filipina berpendapat Wilayah yang dulu milik Kesultanan Brunei itu merupakan
hadiah Sultan Brunei kepada Kesultanan Sulu yang telah membantu negara kecil
itu dalam meredam konflik antar warga sipil. Pecah Perang dunia ke II Inggris
menduduki Sabah hingga selesainya masa perang dan berniat mengembalikan wilayah
Sabah pada Kesultanan Sulu, namun pemungutan suara menyatakan warga lebih suka
Sabah bergabung dengan Malaysia.
Baca Juga : Siapa yang Berhak atas Sabah? Ini Alasan Logis dari Filipina untuk Mengklaim Sabah
Baca Juga : Siapa yang Berhak atas Sabah? Ini Alasan Logis dari Filipina untuk Mengklaim Sabah