Jendral Eddie M Nalapraya |
Biasanya para pejabat berlomba-lomba dikubur di
Taman Makam Pahlawan. Bahkan banyak yang semenjak masih hidup sudah melengkapi
aneka syarat untuk dimakamkan di sana.
Namun justru Mayjen Purn Eddie M Nalapraya ogah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Alasannya pun lucu.
Kisah ini diceritakan oleh wartawan senior Panda Nababan dalam testimoninya untuk buku Jenderal Tanpa Angkatan, Memoar Eddie M Nalapraya terbitan Zigzag Creative.
Saat itu Panda bertemu Mayjen Eddie di Taman Makam Pahlawan Kalibata saat pemakaman Ali Moertopo. Keduanya lalu mengobrol.
"Panda, kau kan wartawan. Kau tulis kalau aku meninggal dunia, aku tak mau dimakamkan di sini," kata Eddie.
"Memangnya kenapa Pak?" balas Panda.
"Aku tidak bisa tidur nyenyak. Nanti aku diperintah sana sini oleh para jenderal itu," jawab Eddie.
"Loh apa urusannya dengan para jenderal ini. Kan beliau beliau sudah meninggal?" kata Panda heran.
"Tidak, mereka ini walau sudah meninggal masih suka perintah-perintah," kata Eddie sambil menunjuk makam beberapa orang jenderal.
Panda Nababan tertawa mendengar jawaban Eddie. Dia tak menyangka selera humor Eddie.
Baca Juga : Ini Kisah Sjafrie Sjamsoeddin, Jendral yang Berani Menodongkan Pistol ke Pengawal Presiden Israel
Eddie mengaku lebih baik dimakamkan di wilayah Jakarta Utara. Pria kelahiran 1931 ini memang asli Tanjung Priok.
Lain Eddie, lain pula Jenderal Hoegeng. Jenderal Polisi jujur ini juga tak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Alasan Hoegeng, banyak pejabat korup yang dimakamkan di sana. Hoegeng tak mau bertemu para koruptor itu lagi.
sumber : merdeka.com