Warga Membakar Bendera Bintang Kejora |
Puluhan warga Papua, kembali
melakukan aksi pembakaran terhadap Bendera Bintang Kejora (simbol Papua
Merdeka) di Kota Jayapura, Rabu 25 Mei. Pembakaran juga dilakukan terhadap
Bendera Komite Nasional Papua Barat, yang selama ini dikenal berafiliansi ke Organisasi
Papua Merdeka (OPM).
Pembakaran bendera Bintang Kejora
dilakukan, sebagai penolakan terhadap segala bentuk pemberontakan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami menolak segala bentuk
perlawanan kepada NKRI, dengan berkedok atas nama demokrasi. Sebab, Papua sudah
final menjadi bagian yang tak terpisahkan dari NKRI (Negara Kesatuan republik
Indonesia)," ujar Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia
(PPKRI) Stevanus Sebo Wetipo.
Ia melanjutkan, pemberontakan
bukan lagi menjadi keinginan masyarakat Papua. Yang rakyat Papua butuhkan saat
ini, adalah sentuhan pembangunan dan pemerintah pusat sudah
mengimplementasikannya dengan menerapkan UU Otonomi Khusus (Otsus).
"Jadi, saat ini waktunya
membangun, agar Papua keluar dari ketertinggalan," paparnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua
Barisan Merah Putih yang juga tokoh integrasi Papua ke Indonesia Ramses Ohee.
Bahwa pemberontakan OPM, KNPB, maupun organisasi lain yang ilegal, bukan atas
nama rakyat Indonesia.
Baca juga : Mantap..!! Tolak Perintah Jokowi dan Menko Polhukam, TNI tetap ciduk pemakai atribut PKI
"Kami rakyat Indonesia hanya
ingin membangun, keberadaan Papua bagian dari Indonesia sudah jelas dan tak
bisa ditawar-tawar lagi,"tegasnya.
Ramses meminta pihak
internasional jangan mengintervensi Indonesia dengan menjadikan Papua sebagai
komoditas politik.
"Kami menolak dengan tegas
segala bentuk Intervensi Internasional yang menjadikan isu Papua sebagai
komoditi politik untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
dari Sabang sampai Merauke," paparnya.
Sementara itu, salah satu tokoh
adat Papua, Alex Silos Nagoba mengatakan, menolak dengan tegas segala bentuk
paham radikalisme, terorisme, dan Separatisme yang di bangun oleh kelompok -
kelompok kepentingan tertentu. Yang bertujuan memecah belah persatuan dan
kesatuan Negara Indonesia di Seluruh Tanah Papua khususnya, serta seluruh
Indonesia pada umumnya.
"Jangan membangun opini
publik dalam menyebarkan berbagai paham radikalisme, terorisme, dan separatisme
di Tanah Papua, yang berdampak pada disintegrasi persatuan kesatuan kedaulatan
bangsa indonesia," tambahnya.
Ia juga meminta pemerintah pusat
segera mengambil langkah-langkah diplomasi internasional. Ini, untuk menghambat
Upaya internasionalisasi isu Papua di forum-forum internasional.
Baca juga : Ini Kisah Sjafrie Sjamsoeddin, jendral yang Berani Menodongkan Pistolnya ke Pengawal Presiden Israel
"Terutama, pada negara -
negara yang memiliki potensi strategis dan penting dalam menangani isu Papua,
baik di kawasan pasifik maupun internasional," harapnya.
Tokoh perempuan Papua Waya Ayomi
menegaskan, menolak organisasi yang menantang pemerintah NKRI Papua, yaitu
Komunis, ISIS, PKI, dan KNPB.
"Jangan mengatasnamakan
rakyat Papua, padahal mereka tak dikenal berjuang untuk apa dan siapa,"
singkatnya.
Setelah membacakan pernyataan
sikap, warga Papua itu kemudian membakar bendera bintang kejora dan KNPB.
Setelah, itu mereka menyanyikan lagu Bagimu Negeri. (asp)